Persiapan Dini Krisis Pangan / Masa Paceklik Panjang

Mekong-River-Dams-Map-International-Rivers-e1561366249109

Entah benar atau salah prediksi ini, tapi beberapa tokoh sudah memperingatkan pengikutnya untuk mempersiapkan diri baik-baik untuk bisa menjaga ketahanan pangan beberapa tahun ke depan. Tidak saja Prabowo, Megawati, tapi Jokowi sendiri sudah memperingatkan akan datangnya masa susah pangan di tahun-tahun depan ini.

https://www.thejakartapost.com/academia/2020/04/04/preventing-global-food-crisis-caused-by-covid-19.html

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5005698/waduh-ancaman-krisis-pangan-beneran-di-depan-mata

https://finance.detik.com/industri/d-5005401/jokowi-buka-bukaan-kondisi-manufaktur-dan-pangan-ri?single

Prabowo Subianto: Tanam Bahan Pangan, Gunakan Setiap Lahan

Tidak saja karena adanya dampak pandemik corona secara lokal, tapi prediksi Organisasi pangan dunia (FAO) juga mengatakan akan adanya kesulitan krisis global supply dunia, sehingga diprediksi akan adanya kesulitan melakukan export impor bahan pangan antar negara. Selain karena lockdown (karena bahan pangan dimaksimalkan untuk kebutuhan sendiri), di Asia Tenggara, diprediksi juga akan terjadi kekeringan berkepanjangan karena krisis sungai Mekong. Dimana sungai terpanjang dari dataran Cina sampek Thailand ini, akan lebih banyak dibendung di negara China, sehingga debit air akan sangat jatuh di negara-negara hilir seperti Vietnam, Burma dan Thailand.

Water war risk rising on the Mekong

Kondisi ini akan menyebabkan semakin kecilnya pasokan beras dunia, sehingga dikhawatirkan kita juga akan susah impor untuk memenuhi kebutuhan beras. Kalaupun kita ada uang (kalau gak ada ya bisa hutang), dari mana kita akan import? Import pun pasti akan mahal.

Kemudian, BMKG sendiri memprediksi, kemarau 2020 juga akan panjang, sehingga bisa juga mengancam cadangan pasokan beras kita di tahun-tahun mendatang.

https://www.bmkg.go.id/iklim/prakiraan-musim.bmkg

Aneka peristiwa diatas tentu saja harus kita hadapi dengan baik, makanya beberapa pemimpin seperti Prabowo dan Megawati sudah mewanti-wanti kadernya agar mempersiapkan diri untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/11/21112611/megawati-instruksikan-kepala-daerah-pdi-p-perkuat-ketahanan-pangan

Beberapa cara membangun ketahanan pangan yg bisa kita lakukan antara lain :

Pertama, dengan menimbun padi di rumah masing-masing, mulai sekarang. Jika punya persediaan uang, jangan semua dihabiskan untuk kebutuhan lain-lain, tapi sisihkan untuk beli gabah, ingat gabah, bukan beras. Lalu timbun di lumbung padi masing-masing.

Kultur lumbung padi ini sudah hilang di masyarakat kita bertahun-tahun. Dulu kita masing-masing rumah punya lumbung padi, sekarang hampir tidak ada. Tapi bisa diganti dengan tempat yang bebas, asalkan kering dan tidak dimakan nonol. Masing-masing rumah kalau bisa memiliki persediaan gabah minimal bisa buat makan setahun atau dua tahun ke depan. Jangan diselep selama masih ada beras di pasaran.

Dua, tanam ubi-ubian – selain padi – seperti suwek atau singkong, di pekarangan masing-masing lalu bentuk menjadi gaplek, atau jangan dicabut sampai saat betul-betul membutuhkan. Jangan semua lahan ditanam tanaman ekonomis. Nanti, ketika beras langka, bisa menjadi selingan agar tidak melulu makan nasi.

Ini masing-masing keluarga harus menimbun sendiri, karena kalau salah satu saja yang menimbun, bisa kena pasal larangan pemerintah menimbun bahan pangan. Atau saat terjadi krisis, kita juga gak akan tega melihat kiri-kanan kekurangan pangan, sementara kita menimbun. Akhirnya tetap kurang juga.

Mungkin itu beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk berjaga-jaga. Semoga krisis pangan yang diprediksikan ini memang tidak terjadi. Tapi kalaupun terjadi, kita sudah siap menghadapinya.

Nabi Yusuf pernah sukses menjaga ketahanan pangan selama 7 tahun. Kita juga harus bisa.

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar